Social Icons

Pages

Senin, 17 Agustus 2015

Berita Hitz: Pengendara Moge di Cegat Pesepeda



         Mungkin kita semua sudah tau masalah yang lagi hitz pada minggu ini. Ya masalah rombongan moge yang sedang konvoi menuju candi prambanan untuk menghadiri acara Jogja Bike Rendezvouz(JBR) yang di selenggarakan oleh HDCI yang di hadang oleh 3 orang pesepeda.
Karena banyaknya pro dan kontra yang muncul akibat di unggahnya vidio aksi tersebut di Youtube dan banyaknya netizen yang membahas, maka saya akan membahas masalah ini melalui 2 sudut pandang yang berbeda. Dan Insyaallah saya akan menarik kesimpulan dari 2 sudut pandang tersebut.





Dari Sisi Yang Menganggap Moge Mengganggu

Dari beberapa orang yang kontra kebanyakan mereka berpendapat bahwa konvoi tersebut sangat mengganggu dan merugikan. Mereka berpendapat kalau para pengendara moge tersebut melanggar lalin dan polisi tidak adil dalam memperlakukan para pengendara moge dengan pengendara biasa. Bahkan beberapa komentar terkadang sangat keras menentang permasalahan ini.

Mari kita bahas dari sudut pandang kontranya. Memang sih kalau kita lihat dan rasakan terkadang konvoi seperti itu sangat mengganggu, apalagi kalau harus menghentikan laju kendaraan lain untuk memberi jalan kepada moge. Dan konvoi yang di ikuti ribuan motor gede tersebut menyebabkan kemacetan panjang, karena otomatis akan membutuhkan waktu yang lama untuk seluruh moge lewat sementara bagian jalan yang lain disuruh berhenti oleh polisi walaupun lampu lalin sudah hijau. Hal tersebut merugikan karena waktu yang terbuang di lampu lalin semakin banyak dan kalau ada yang sedang terburu-buru maka hal tersebut akan sangat merugikan bagi orang tersebut.

Selain itu terkadang konvoi moge atau konvoi lainnya menginginkan perjalanan mereka cepat dan tidak jarang mereka memberi isyarat kepada pengguna jalan yang lain untuk memberi jalan secara kurang sopan (ex: mbleyer).
Dan sebagian dari kita juga ada yang menganggap moge itu mengganggu karena suaranya yang mengglegar.



Dari Sisi Yang Pro Terhadap Moge

Bagi orang-orang yang pro terhadap moge mengatakan bahwa hal tersebut tidak mengganggu malah hal tersebut demi kenyamanan pengguna jalan lain dan keamanan bersama, dan juga mereka mengatakan sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan pemda setempat untuk mengatur demi kenyamanan bersama. Jadi mereka bisa dianggap bersih dan legal karna sudah mengantongi izin dari kepolisian.

Mari kita bahas dari sudut pandang yang pro. Memang pengamanan seperti itu dilakukan untuk melancarkan jalanan agar pengguna moge tidak menghambat lalu lintas dari sisi yang di lewati. Apalagi ribuan moge yang lewat pastinya jika harus menunggu lampu merah akan membuat sisi jalalan yang mereka lewati jadi penuh dan juga macet panajang karena moge mempunyai bodi yang besar. Dan juga pengamanan dengan voorijder tersebut dimaksudkan agar saat konvoi lewat tidak terjadi kecelakaan akibat iring-iringan berkecepatan tinggi tersebut. Jadi semua dilakukan untuk keamanan dan kanyamanan bersama dan mereka pun sudah mendapat izin.

Kita Simpulkan Dan Cari Jalan Tengah

Mari kita bahas di tahap ini dengan kepala dingin. Kalau masalah kemacetan pada lalin saya setuju sekali karena jika terlalu banyak moge yang lewat itu akan menyebabkan tumpukan kendaraan di sisi lain namun kalau moge harus berhenti setiap lampu lalin, maka pertimbangannya juga adalah macet panjang di sisi jalan yang dilewati moge. Kalau menurut saya hal tersebut bisa di siasati dengan cara membagi-bagi konvoi menjadi bebrapa kelompok dan setiap beberapa motor atau kelompok lewat, kelompok di belakangnya berhenti  sejenak di lampu lalin untuk memberikan kesempatan untuk pengendara jalan lain untuk lewat. Sehingga tidak terjadi penumpukan moge dan juga tidak terjadi penumpukan kendaraan di sisi lain. Jadi semua orang mendapat waktu dan kesempatannya untuk jalan dan melalui jalan raya. Tidak ada lagi orang yang waktunya banyak terbuang untuk menunggu.

Untuk masalah motor moge yang menyebabkan polusi suara, itu memang sudah suara khas dari mesin V twin ber cc besar. Dan suara tersebut masih bisa dibilang lebih ramah ketimbang motor-motor yang digunakan untuk konvoi partai atau konvoi suporter yang menggunakan knalpot ber diameter pada motor 1 silinder yang cenderung suaranya lebih kasar. Apa lagi ada beberapa konvoi partai yang menggunakan knalpot modifikasi terbuat dari kaleng biskuit yang lebih memekakkan telinga.

Untuk tidak sopannya beberapa pengendara moge dijalanan itu kembali kepada sifat orang tersebut. Jika semua pengendara jalan bisa menghormati pengguna jalan lain pastinya kita akan damai-damai saja. Jadi kalau kita berkendara, horamati lah orang lain dan jika meminta jalan untuk lewat gunakanlah isyarat yang sopan seperti klakson yang tidak terlalu mengagetkan atau isyarat lampu dim yang tidak menyilaukan pada malam hari.

Untuk penggunaan voorijder sendiri ada pro dan kontra juga. Namun dalam undang-undang semua sudah diatur, dan saya rasa polisi sudah mengerti maksudnya dan semua sudah dipertimbangkan oleh polisi. Jadi kita tak perlu beranggapan yang tidak-tidak kepada aparat penegak hukum, kalau kita menganggap ada suap, pastinya suap tersebut sudah tercium oleh KPK dan polisi yang terlibat bisa dikenakan pasal berlapis karena mereka juga melanggar UU kalau mereka mengijinkan sesuatu yang sekiranya tidak diperbolehkan.


Voorijder digunakan polisi untuk membuka jalan dan mengamankan konvoi agar selama perjalanannya juga tidak menggangu pengguna jalan lain. Dan saya kira polisi dan aparat lain yang memberi izin pun sudah memepertimbangkannya secara matang.

Konvoi moge itu menurut saya masih lebih mengerti aturan daripada konvoi suporter bola atau partai yang terkadang rusuh dijalan sehingga membahayakan pengguna jalan lain, dan juga terkesan urakan jika konvoi suporter atau konvoi tersebut sudah menggembor-gemborkan motor mereka yang telah di modifikasi dengan knalpot sangat tidak ramah lingkungan dan juga memekakkan telinga.


Intinya jika anda dijalan raya, hargailah pengendara yang lain dan taatilah aturan-aturan lalulintas. Dan jika kita melakukan konvoi, lakukanlah konvoi apapun itu dengan tertib dan tidak mengganggu pengguna jalan yang lain. Karna jalan raya adalah milik kita bersama. Hindari tindakan-tindakan yang kurang sopan dan yang membahayakan pengguna jalan lain. Jangan lupa instrumen keselamatan di jalan raya bagi setiap pengendara kendaraan bermotor.

Dan satu lagi. Tetap berpikiran terbuka menanggapi suatu masalah dan tetaplah gunakan kepala dingin dan hati yang jernih untuk membuat komentar atau kritik di media sosial. Lihat dari kedua sisi dan pahami. Tetaplah berkomentar yang bermutu, no rusuh dan no sara.

Sekian ulasan dan beberapa opini saya, ada salah kata yang tak berkenan saya mohon maaf kepada para pembaca. :)
Keep Smart And Safety.
 

Tidak ada komentar: