Mungkin kita semua sudah tau masalah yang lagi hitz pada
minggu ini. Ya masalah rombongan moge yang sedang konvoi menuju candi prambanan
untuk menghadiri acara Jogja Bike Rendezvouz(JBR) yang di selenggarakan oleh
HDCI yang di hadang oleh 3 orang pesepeda.
Karena banyaknya pro dan kontra yang muncul akibat di
unggahnya vidio aksi tersebut di Youtube dan banyaknya netizen yang membahas,
maka saya akan membahas masalah ini melalui 2 sudut pandang yang berbeda. Dan
Insyaallah saya akan menarik kesimpulan dari 2 sudut pandang tersebut.
Dari Sisi Yang
Menganggap Moge Mengganggu
Dari beberapa orang yang kontra kebanyakan mereka
berpendapat bahwa konvoi tersebut sangat mengganggu dan merugikan. Mereka
berpendapat kalau para pengendara moge tersebut melanggar lalin dan polisi
tidak adil dalam memperlakukan para pengendara moge dengan pengendara biasa.
Bahkan beberapa komentar terkadang sangat keras menentang permasalahan ini.
Mari kita bahas dari sudut pandang kontranya. Memang sih
kalau kita lihat dan rasakan terkadang konvoi seperti itu sangat mengganggu,
apalagi kalau harus menghentikan laju kendaraan lain untuk memberi jalan kepada
moge. Dan konvoi yang di ikuti ribuan motor gede tersebut menyebabkan kemacetan
panjang, karena otomatis akan membutuhkan waktu yang lama untuk seluruh moge
lewat sementara bagian jalan yang lain disuruh berhenti oleh polisi walaupun
lampu lalin sudah hijau. Hal tersebut merugikan karena waktu yang terbuang di
lampu lalin semakin banyak dan kalau ada yang sedang terburu-buru maka hal
tersebut akan sangat merugikan bagi orang tersebut.
Selain itu terkadang konvoi moge atau konvoi lainnya
menginginkan perjalanan mereka cepat dan tidak jarang mereka memberi isyarat
kepada pengguna jalan yang lain untuk memberi jalan secara kurang sopan (ex:
mbleyer).
Dan sebagian dari kita juga ada yang menganggap moge itu
mengganggu karena suaranya yang mengglegar.
Dari Sisi Yang Pro
Terhadap Moge
Bagi orang-orang yang pro terhadap moge mengatakan bahwa hal
tersebut tidak mengganggu malah hal tersebut demi kenyamanan pengguna jalan
lain dan keamanan bersama, dan juga mereka mengatakan sudah berkoordinasi
dengan pihak kepolisian dan pemda setempat untuk mengatur demi kenyamanan
bersama. Jadi mereka bisa dianggap bersih dan legal karna sudah mengantongi
izin dari kepolisian.
Mari kita bahas dari sudut pandang yang pro. Memang
pengamanan seperti itu dilakukan untuk melancarkan jalanan agar pengguna moge
tidak menghambat lalu lintas dari sisi yang di lewati. Apalagi ribuan moge yang
lewat pastinya jika harus menunggu lampu merah akan membuat sisi jalalan yang
mereka lewati jadi penuh dan juga macet panajang karena moge mempunyai bodi
yang besar. Dan juga pengamanan dengan voorijder
tersebut dimaksudkan agar saat konvoi lewat tidak terjadi kecelakaan akibat
iring-iringan berkecepatan tinggi tersebut. Jadi semua dilakukan untuk keamanan
dan kanyamanan bersama dan mereka pun sudah mendapat izin.
Kita Simpulkan Dan
Cari Jalan Tengah
Mari kita bahas di tahap ini dengan kepala dingin. Kalau
masalah kemacetan pada lalin saya setuju sekali karena jika terlalu banyak moge
yang lewat itu akan menyebabkan tumpukan kendaraan di sisi lain namun kalau
moge harus berhenti setiap lampu lalin, maka pertimbangannya juga adalah macet
panjang di sisi jalan yang dilewati moge. Kalau menurut saya hal tersebut bisa
di siasati dengan cara membagi-bagi konvoi menjadi bebrapa kelompok dan setiap
beberapa motor atau kelompok lewat, kelompok di belakangnya berhenti sejenak di lampu lalin untuk memberikan
kesempatan untuk pengendara jalan lain untuk lewat. Sehingga tidak terjadi
penumpukan moge dan juga tidak terjadi penumpukan kendaraan di sisi lain. Jadi
semua orang mendapat waktu dan kesempatannya untuk jalan dan melalui jalan
raya. Tidak ada lagi orang yang waktunya banyak terbuang untuk menunggu.
Untuk masalah motor moge yang menyebabkan polusi suara, itu
memang sudah suara khas dari mesin V twin ber cc besar. Dan suara tersebut
masih bisa dibilang lebih ramah ketimbang motor-motor yang digunakan untuk
konvoi partai atau konvoi suporter yang menggunakan knalpot ber diameter pada
motor 1 silinder yang cenderung suaranya lebih kasar. Apa lagi ada beberapa
konvoi partai yang menggunakan knalpot modifikasi terbuat dari kaleng biskuit
yang lebih memekakkan telinga.
Untuk tidak sopannya beberapa pengendara moge dijalanan itu
kembali kepada sifat orang tersebut. Jika semua pengendara jalan bisa
menghormati pengguna jalan lain pastinya kita akan damai-damai saja. Jadi kalau
kita berkendara, horamati lah orang lain dan jika meminta jalan untuk lewat
gunakanlah isyarat yang sopan seperti klakson yang tidak terlalu mengagetkan
atau isyarat lampu dim yang tidak menyilaukan pada malam hari.
Untuk penggunaan voorijder
sendiri ada pro dan kontra juga. Namun dalam undang-undang semua sudah diatur,
dan saya rasa polisi sudah mengerti maksudnya dan semua sudah dipertimbangkan
oleh polisi. Jadi kita tak perlu beranggapan yang tidak-tidak kepada aparat
penegak hukum, kalau kita menganggap ada suap, pastinya suap tersebut sudah
tercium oleh KPK dan polisi yang terlibat bisa dikenakan pasal berlapis karena
mereka juga melanggar UU kalau mereka mengijinkan sesuatu yang sekiranya tidak
diperbolehkan.
Voorijder
digunakan polisi untuk membuka jalan dan mengamankan konvoi agar selama
perjalanannya juga tidak menggangu pengguna jalan lain. Dan saya kira polisi
dan aparat lain yang memberi izin pun sudah memepertimbangkannya secara matang.
Konvoi moge itu menurut saya masih lebih mengerti aturan
daripada konvoi suporter bola atau partai yang terkadang rusuh dijalan sehingga
membahayakan pengguna jalan lain, dan juga terkesan urakan jika konvoi suporter
atau konvoi tersebut sudah menggembor-gemborkan motor mereka yang telah di
modifikasi dengan knalpot sangat tidak ramah lingkungan dan juga memekakkan
telinga.
Intinya jika anda dijalan raya,
hargailah pengendara yang lain dan taatilah aturan-aturan lalulintas. Dan jika
kita melakukan konvoi, lakukanlah konvoi apapun itu dengan tertib dan tidak
mengganggu pengguna jalan yang lain. Karna jalan raya adalah milik kita bersama.
Hindari tindakan-tindakan yang kurang sopan dan yang membahayakan pengguna
jalan lain. Jangan lupa instrumen keselamatan di jalan raya bagi setiap pengendara
kendaraan bermotor.
Dan satu lagi. Tetap berpikiran
terbuka menanggapi suatu masalah dan tetaplah gunakan kepala dingin dan hati
yang jernih untuk membuat komentar atau kritik di media sosial. Lihat dari
kedua sisi dan pahami. Tetaplah berkomentar yang bermutu, no rusuh dan no sara.
Sekian ulasan dan beberapa opini saya, ada salah kata yang
tak berkenan saya mohon maaf kepada para pembaca. :)
Keep Smart And Safety.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar